Leaderless Group Discussion (LGD) dalam Seleksi Mahasiswa Baru IUP UGM
2/19/18
Add Comment
Apa itu Leaderless
Group Discussion (LGD)?
Ada banyak sumber yang
menjelaskan tentang pengertian dari istilah tersebut baik dalam Media Cetak
maupun Online. Sehingga dari berbagai sumber tersebut dipahami bahwa LeaderlessGroup Discussion (LGD) itu sendiri adalah sebuah bentuk
tes lisan yang menggunakan format diskusi dengan dinamika kelompok. Lazimnya
dalam sebuah kelompok terdiri dari 5-9 orang.
Bedanya dengan jenis diskusi
yang lain adalah tujuan dari diskusi itu sendiri. Misalnya Focus Group
Discussion (FGD). Jenis diskusi ini bertujuan hanya untuk mengumpulkan data
atau informasi dari setiap peserta dalam diskusi. Akan tetapi LGD bertujuan
untuk mengamati perilaku seseorang selama diskusi berlangsung. Sehingga
sangatlah jelas bahwa menunjukkan sikap dan perilaku yang wajar dan pantas di
hadapan tim seleksi menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan.
Mengapa disebut Leaderless
Group Discussion (LGD)?
Alasan disebut Leaderless
Group Discussion (LGD) adalah karena selama proses jalannya diskusi
tidak ada yang ditunjuk ataupun dipilih untuk berperan sebagai pemimpin dalam
kelompok secara resmi. Seluruh anggota dalam kelompok dapat duduk sejajar
dengan hak dan kewajiban yang sama (leaderless). Sehingga,
siapa saja dari kelompok tersebut bisa membuka dan mengakhiri jalannya diskusi
seketika sudah siap dan selesai pembahasannya.
Namun demikian, tidak perluh
dikuatirkan lagi tentang lancar dan tidaknya diskusi dalam kelompok karena
sebelumnya akan diberikan pengarahan terlebih dahulu oleh tim seleksi. Baik itu
informasi tentang tugas dan tanggungjawab setiap anggota, durasi waktu yang
dimiliki oleh kelompok hingga seperangkat aspek yang hendak dinilai. Sehingga,
pada bagian selanjutnya akan dijelaskan secara detail mengenai bagaimana proses
dalam Tes LGD itu sendiri.
Bagaimana
Aturan Main Selama Leaderless Group Discussion (LGD) Berlangsung?
Lazimnya dalam Format LGD
terdiri dari 5-9 peserta tes. Sementara topik yang harus dibahas dalam kelompok
diskusi tersebut selalu disediakan oleh penitia seleksi. Biasanya topik dan
materi bahan diskusinya dalam bentuk sebuah cerita studi kasus atau narasi yang
penjang. Sehingga tugas dari setiap peserta adalah menanggapi dengan memberikan
komentar-komentar yang sifatnya kritis dan konstruktif terhadap bahan bacaan
tersebut.
Tujuan utama dari diskusi
tersebut adalah agar setiap peserta mampu memberikan ide yang kreatif untuk
mendapatkan solusi pada kasus yang dibahas dalam bacaan. Sehingga setiap
peserta diharapkan mampu mendengarkan dan menerima segala perbedaan pendapat
dari anggota kelompok diskusinya. Sembari menunjukkan sikap dan perilaku yang
sopan dan wajar selama diskusi berlangsung. Karena hal inilah yang akan lebih
diperharikan oleh tim seleksi.
Selain itu, setidaknya ada
empat hal yang wajib diperhatikan oleh setiap peserta diskusi selama diskusi
berlangsung. Keempat aspek tersebut antara lain:
Harus ada salah seorang dari
anggota yang mau membuka ataupun menutup jalannya diskusi. Kesediaan tersebut
harus secara sukarela karena prinsip dari jenis diskusi ini tidak ada pemimpin
atau moderator yang memimpin karena setiap peserta punya hak dan kewajiban yang
sama.
Setiap peserta wajib
mengutarakan pendapat atau opininya secara jelas, tepat dan bertanggung jawab.
Hal ini berarti bahwa apapun jenis pendapatnya entah itu kritik, saran ataupun
sanggahan mesti sesuai dengan pokok permasalahan yang sedang dibahas.
Pertanyaan dari setiap
peserta tidak boleh yang sifatnya menyerang (offensive) karena
ini diskusi bukan debat. Terlebih ketika dalam penyampaian pernyataan yang
sifatnya berbeda pendapat. Nilai sopan santun dan etika dalam berdiskusi harus
nampak.
Aspek yang akan dinilai di
sini adalah bukan seberapa hebat secara individu dalam berargumen tetapi
bagaimana seseorang itu bisa bekerja sama dalam tim. Sehingga sangat jelas
bahwa target akhir dari rangkaian diskusi tersebut adalah untuk menyatukan
segala pendapat berbeda itu menjadi sebuah kesimpulan yang konstrutif dan
inovatif.
Hal ini sangat penting untuk
diingat karena seringkali ada peserta yang cenderung mau mendominasi “show
off” sepanjang diskusi berlangsung. Padahal hal tersebut adalah
kesalahan yang fatal. Karena hal yang sangat diharapkan dari diskusi ini adalah
kerjasama tim (team work) dan interaksi sosial.
Mengingat LGD adalah jenis
diskusi untuk menilai sikap dan perilaku seseorang maka setidaknya ada beberapa
hal yang patut diperhatikan oleh setiap peserta dalam diskusi. Berikut adalah
rangkuman dari beberapa sumber tentang aspek yang hendak diperhatikan perserta
tes, antara lain: Pertama, Ketenangan, Kedewasaan dan
kemampuan mengelola emosi; Kedua, Kemampuan mengutarakan
pendapat etika berbicara dan diskusi; Ketiga, Kemampuan
Berpikir kritis dan strategis; Keempat,Sikap dan perilaku di dalam
forum; Kelima, Kemampuan menghargai orang lain; Keenam, Kepercayaan
diri; dan Tahu diri.
0 Response to "Leaderless Group Discussion (LGD) dalam Seleksi Mahasiswa Baru IUP UGM"
Post a Comment